Kota Tangerang, Suarainvestigasi.com – Aktivis Tangerang Saepul Basri yang akrab di panggil Bung Marsel, apreasiasi upaya Satpol PP Kota Tangerang melakukan sosialisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM) darurat dan bagi – bagi 50 kantong beras ke warga berdampak dan Pedagang Kaki Lima (PKL). Selasa (20/07/2021).
“Ini upaya langkah tepat, di PPKM darurat. Satpol PP Kota Tangerang dengan penuh Peduli, Inovatif dan Humanis melakukan kegiatan sosialnya. Jangan sampai peristiwa daerah Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan yang penuh arogansi terhadap usaha rakyat miskin, hingga mareka salah artikan PPKM Darurat,” ucap Bung Marsel Kerap disapanya.
Kendati demikian. Upaya ini Sebuah contoh yang patut di tiru oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya di Pemerintahan Kota Tangerang. Untuk mengikuti jejak Satpol PP, di masa PPKM Darurat yang serba sulit, ini bisa membuat sengsara rakyat kecil dan mati kelaparan.
“Coba lihat mereka baru saja buka usaha di sore hari, jam 20.00 wib harus tutup. Gimana untuk mendapat hasilnya untuk menghidupkan keluarga, penglaris aja belum sudah disuruh tutup paksa usahanya,” ucap Marsel saat dihubungi melalui telepon seluler.
Lanjut, Marsel. Ia sangat mengapresiasi Satpol PP Kota Tangerang, peduli kepada warga isoma dan PKL, kena dampaknya di masa PPKM Darurat. Akan tetapi dirinya tetap akan mengkritik Pemerintah Kota Tangerang, akan melakukan aksi ‘Tangerang Bergerak PPKM Darurat’ karena warga yang terkena dampak harus mendapatkan Haknya selama PPKM berlangsung, ungkapnya.
“Kita minta Pemerintah Kota Tangerang, untuk mengambil keputusan menolak. Lantaran selama PPKM Darurat tidak pro rakyat. Ia pun meminta kepada OPD untuk mengikuti jejak Satpol PP, peduli terhadap nasib rakyat yang terkena dampak Covid 19. Apalagi PPKM Darurat akan diperpanjang semakin terpuruk nasib mereka, bisa – bisa mati kelaparan akibat tidak miliki usaha dan penghasilan tetap apalagi bantuan Nihil alias Tong Kosong Berbunyi Nyaring,” pungkasnya dengan nada kesal.
(KJK)
Discussion about this post