JAKARTA, Suarainvstigasi.com- Dunia jurnalis kembali berduka, wartawan senior sekaligus Pemimpin Redaksi (Pemred) media siber iFakta.co M. Hambali tutup usia pada Jum’at (16/7/2021) di Rumah Sakit Hermina Daan Mogot, Jakarta Barat setelah berjuang dengan penyakit lambung yang selama ini dideritanya.
Kesedihan serta rasa kehilangan dialami redaksi iFakta, keluarga, serta rekan-rekan jurnalis Jakarta Barat dan Tangerang Raya atas kepergian M. Hambali menghadap Sang Khalik. “Beliau orang baik, kami sangat kehilangan,” kata-kata yang selalu terucap oleh teman-teman dekatnya saat mendengar kabar itu.
Asep Suryana selaku Direksi iFakta.co yang juga putra kandung M. Hambali mengatakan, selama ini Almarhum menderita penyakit lambung sejak dua tahun terakhir. “Sekitar dua tahun terakhir ini bapak sering mengeluh sakit pada lambungnya,” ujarnya usai pemakaman M. Hambali di lokasi makam keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, Jum’at malam.
Ia menjelaskan, pada Senin (12/7) M. Hambali sudah mengeluh sakit pada lambungnya dan hanya beraktifitas di rumah. “Bapak dari hari Senin hanya kerja di rumah, katanya lambungnya sakit. Kita keluarganya sudah sering dengar keluhan itu. Kamis malam bapak nginep di rumah kakaknya yang di Rawa Bokor dan tidur di saung. Bapak masih sempat sholat subuh, setelah itu kritis dan dibawa ke rumah sakit,” terangnya.
Sebagai perwakilan keluarga dan redaksi iFakta.co Asep menyampaikan permintaan maaf jika semasa hidup ayahnya memiliki kesalahan dan kekhilafan, serta turut mendoakan agar M. Hambali diberikan tempat terbaik di sisiNya. “Saya atas nama keluarga dan iFakta.co mohon maaf jika bapak punya salah. Dan mohon do’a agar bapak diberikan tempat terbaik di sisi Allah,” harapnya.
*Terkait Kabar M. Hambali Positif Covid-19 adalah HOAX*
Mubinoto Amy, sahabat dekat dan juga jajaran redaksi iFakta.co membantah keras jika ada informasi yang beredar bahwa M. Hambali meninggal dunia karena terpapar Covid-19. “Bohong, itu kabar Hoax. Saya dan kawan-kawan jurnalis yang mengurus serta bawa dia ke rumah sakit hingga pemakaman,” ujarnya, Sabtu (17/7/2021).
Menurut Amy, sahabatnya (M. Hambali) menderita penyakit asam lambung akut sejak lama. Dan semenjak sakitnya hingga meninggal dunia tidak ada satupun hasil tes medis dari rumah sakit yang menerangkan positif Covid-19. Bahkan, pada saat proses pemandian sampai pemakaman secara normal serta tidak ada protokol Covid-19.
“Dari sakit di rumah sampai dirawat di rumah sakit tidak ada tes positif Covid. Bahkan, setelah meninggal, dimandikan, dan bahkan sampai dimakamkan seperti biasa (normal), tidak ada protokol Covid-19. Jika ada kabar atau issu yang berkembang meninggal karena Covid itu Hoax dan fitnah. Kami akan proses sesuai hukum yang berlaku jika ada media atau orang yang bikin hoax itu,” tegasnya.
(Ida)
Discussion about this post