Tangerang – Suarainvestigasi.com] Lanjutan pembangunan SMP Negeri 5 Curug yang dilaksanakan oleh CV. Benteng Tangerang diduga mengabaikan Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) dan dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi, standar maupun kualitasnya. Kamis, 22/08/2024.
Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp. 4.269. 639.400,- ini terindikasi tidak berpedoman dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ditentukan mengenai standarisasi bangunan.
Dari hasil pengamatan Wartawan di lokasi, nampak para pekerja proyek yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat mereka melakukan aktivitasnya, bahkan kegiatan pembangunan gedung ini sangat berbahaya untuk pelajar SMPN 5 Curug. Karena kontraktor tidak memasang pembatas atau jaring keselamatan.
Tentu saja hal tersebut akan berakibat fatal jika terjadi kecelakaan kerja, terutama sangat mengancam keselamatan siswa-siswi yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar, mengingat proyek pembangunan gedung berada di lingkungan sekolah.
Kendati pihak SMPN 5 Curug sudah sampaikan keluh kesahnya terkait standar batas keamanan serta keselamatan, namun sepertinya pihak kontraktor acuh tak acuh dan enggan menggubrisnya.
Saat dikonfirmasi, Agung Security sekolah mengatakan bahwa dirinya telah menyampaikan terkait masalah septi kepada kontraktor bersangkutan, namun mereka alasannya personil pekerja hanya sedikit, sehingga tidak memasang jaring-jaring keamanan, padahal barangnya sudah ada.
“Saya sudah ngomong tolong dong dipasang jaring-jaringnya, tapi enggak taulah alasannya begitu-begitu aja, jaring mah padahal sudah ada, tapi sampai sekarang enggak dipasang juga,” ujar Agung kepada Wartawan.
Sementara, salah seorang pekerja menjelaskan bahwa pelaksana dari proyek yang dikerjakannya tersebut adalah pak Topik, tapi dia jarang datang ke lokasi.
“Enggak kebagian helm sama rompi, belinya sedikit, yang lain juga enggak pakai kan,” papar Pekerja yang tidak diketahui namanya.
Sedangkan Topik pelaksana dari proyek lanjutan pembangunan gedung SMPN 5 Curug saat dikonfirmasi melalui telepon seluler dirinya enggan merespon sama sekali, sepertinya dengan sengaja menghindar.
Sampai berita ini diterbitkan pengawas dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang belum dikonfirmasi.
( Mansyur )
Discussion about this post