Nias, suarainvestigasi.com – Menyedihkan kisah hidup seorang pria berstatus duda penyandang disabilitas tuna netra bernama Fatinasokhi Bawamenewi (50) warga Desa Hilihoru, Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara sangat menyayat hati, Jumat (03/05/2024).
Pria berstatus duda ini memiliki tanggungjawab 2 (dua) orang anak yang masih kecil-kecil atas nama Judika Rahmat Bawamenewi laki-laki (11) dan Iren Bawamenewi perempuan (9) hidup tanpa sumber penghasilan tetap.
“Bapak 2 (dua) orang anak ini bertahan hidup bersama kedua orang anaknya dari sumbangan warga yang ringan tangan dan merasa prihatin dengan keadaan mereka memberi sedekah.
Walau serba kekurangan, kedua anaknya itu masih bisa bersekolah, masing-masing duduk di bangku kelas 3 (tiga) dan kelas 2 (dua) Sekolah Dasar (SD).
Istrinya telah meninggal dunia pada tahun 2022 atau sekitar dua tahun lalu. Sejak itu, segala urusan rumah tangga ianya selesaikan dengan segala keterbatasannya, mulai dari memasak, mencuci baju dan sebagainya, ia lakukan dengan terlebih dahulu meraba untuk memastikan ke akuratan yang dia ambil.
“Saya terpaksa melakukan ini semua, karena jika bukan saya maka tidak ada orang lain yang mengerjakannya. Istri saya 2 (dua) tahun lalu sudah meninggal dunia, dan saat ini saya tinggal bersama kedua anak-anak,” katanya
Sebagaimana dilansir dari vidio wawancara Live MNC Portal Indonesia (MPI) dikediaman Fatinasokhi Bawamenewi pada tanggal 02 Mei 2024 di Desa Hilihoru, Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias.
Ironisnya, sejauh ini, Fatinasokhi Bawamenewi tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, melalui Program Keluarga Harapan (PKH) yang notabene diperuntukan untuk keluarga miskin sebagai bantuan Sosial dari Pemerintah, ia belum menerima bahkan tidak terdata sama sekali.
“Jika Pemerintah mau peduli dan memperhatikan kami, saya sangat berterimakasih,” harapnya Fatinasokhi.
Ramiati Lase, yang merupakan tetangga dekat dari Fatinasokhi Bawamenewi sangat merasa prihatin dengan keadaan Bapak dua orang anak ini”
“Ia menuturkan terkadang Fatinasokhi jatuh saat berjalan karena keterbatasan yang ia miliki. Sangat prihatin, dia tidak bisa bekerja apa-apa hanya mengharapkan sumbangan warga yang ringan tangan dan yang merasa kasihan, anaknya juga sedang bersekolah,” ungkap tetangganya itu.
Dia menjelaskan, Fatinasokhi Bawamenewi selalu datang ke pekan Bawolato setiap hari Sabtu untuk minta sedekah,” Tambahnya, Tetapi sungguh luar biasa Kasih Tuhan Maha Esa kepada beliau sejauh ini ia jarang sakit.
“Jika ia sakit dan tidak bisa ke pekan meminta sumbangan kepada yang ringan tangan, maka dia bersama anak-anaknya tidak bisa makan dan mereka juga tinggal di gubuk sederhana,” pungkas Ramiati Lase.
Dalam hal ini belum dapat dikonfirmasi Kepala Desa setempat, baik Dinas Sosial atau instansi terkait, awak media ini segera melakukan konfirmasi kembali.
(yosi)
Kabupaten TANGERANG – suarainvestigasi.com- Dalam rangka mempererat kedekatan dengan masyarakat, pasangan calon gubernur Banten nomor…
Lebak - Suarainvestigasi.com - Diduga tersengat listrik saat memegang kabel wifi yang menjuntai hingga ke…
Nias Selatan, suarainvestigasi.com -Seorang Narapidana Lapas kelas III Telukdalam Kabupaten Nias Selatan tewas mendadak. Disekujur…
JAKARTA — Media Suarainvesigasi.com - Perkembangan teknologi digital dan Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan…
" Lebak - Suarainvestigasi.com - Siap Siap, Aktivis Banten Dani Saeputra Laporkan Penggunaan Dana Bos…
"Lebak - Suarainvestigasi.com - Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) , Persatuan Wartawan Duta…