HEBOOOH DIDUGA TANPA ADA SURAT PEMBERITAHUAN PANWASLU KECAMATAN LEWIDAMAR COPOT ALAT PERAGA KAMPANYE DI TIAP – TIAP PINGGIR JALAN DAN DI DUGA TEBANG PILIH.

“Lebak – Suarainvestigasi.com – Heboooh, Tanpa Ada Surat Pemberitahuan ke Calon Anggota Legeslatif ( CALEG ) Pengawas Pemilihan Umum ( Panwaslu ) Kecamatan Lewidamar copot alat peraga kampanye yang berada di jalan – jalan dan di duga tebang pilih. Ini terjadi di wilayah kecamatan lewidamar kabupaten lebak banten.” Jum’at, 8/9/2023.

Mendengar informasi tersebut kami dari tim media Suara investigasi dan Lsm setempat langsung turun kelapangan untuk memastikan informasi tersebut dan langsung menuju kantor Kecamatan Lewidamar.

Sesampainya di kantor kecamatan lewidamar, kamipun langsung bertemu dengan pak agus/enyeng selaku kepala Satuan Polisi Pamong Peraja ( SATPOL PP ) dan langsung mempertanyakan terkait penertiban alat peraga kampanye tersebut, yang sudah ramai di bicarakan masyarakat lewidamar, tanpa ada surat himbauan atau surat pemberitahuan langsung tapi Panwaslu atau satpol pp kecamatan lewidamar berani menertibkan alat peraga kampanye tanpa ada surat pemberitahuan ke calon anggota legeslatif ( CALEG ) atau tiap – tiap partai.

Pak agus selaku kepala Satpol pp menjawab. Terkait permasalahan itu betul sekali, kami dari pihak satpol pp tidak ada bentuk surat pemberitahuan langsung ke tiap calon anggota legeslatif ( CALEG ) akan tetapi kami sudah kasih tahu lewat via Telepon/Wa Whatsapp nya masing – masing

Masih menurut pak agus/enyeng selaku kepala satpol pp kecamatan lewidamar. Dan kami minta maaf, emang ada beberapa calon legeslatif ( CALEG ) Yang tidak bisa kami hubungi langsung dikarnakan kami tidak ada nomor kontaknya. Dan kami selaku bawahan cuman melaksanakan perintah dari atasan. Imbuhnya.

Di tempat terpisah kami langsung mendatangi kantor panwaslu kecamatan lewidamar Dan kebetulan kami langsung bertemu dengan ketua panwaslu yaitu bapak Ajun.

Bapak ajun selaku ketua panwaslu kecamatan lewidamar menerangkan,” Saya peribadi sangat berterimakasih kepada rekan media dan lsm yang telah datang kemari dan langsung memepertanyakan terkait permasalhan yang sekarang ramai di bicarakan oleh masyarakat hususnya masyarakat lewidamar. Dan perlu saya jelaskan sekali lagi saya peribadi dan tim panwaslu yang lainnya, tidak ada unsur tebang pilih yang sekarang ramai di bicarakan banyak orang. Dan kami cuman menjalankan tugas kami sebagai panwaslu. Jika penertiban alat peraga kampanye tidak di lakukan itu sudah jelas kami di tegur oleh pimpinan.

Masih menurut ajun ketua panwaslu kecamatan lewidamar,” Dan perlu di ketahui penertiban alat peraga kampanye itu semuanya kami copot, Itupun yang sudah jelas melanggar aturan,” Contohnya yang pemasangan alat peraga kampanyenya yang menempel di pohon, yang di pasang di tiang – tiang listrik, dekat dengan mushola atau masjid intinya yang menyalahi aturan itu yang kami copot. Dan itupun setelah di copot tidak kami buang tetapi kami amankan dan bisa di pasang kembali jika sudah beres penertiban bisa di pasang lagi,” Pungkasnya.

“Terkait permasalhan penertiban alat peraga kampanye yang di lakukan oleh ketua panwaslu kecamatan lewidamar yang menuai polemik,” Ketua Ormas, Gabungan Anak Indonesia Bersatu GAIB 212 Dpc kabupaten lebak, Bang Umar pijay pun Angkat bicara,” Menurut bang umar,” Seharusnya sebelum di tertibkan, panitia pengawas kecamatan ( ppk ) itu memberi surat pemberitahuan terlebih dahulu atau himbauan kepada masing masing calon peserta pemilu,agar tidak memasang alat peraga kompnye sembarangan, dan jika kedapatan melanggar. Seharusnya bukan hanya di kecamatan lewidamar saja yang di tertibkan, tapi di wilayah lain pun seharusnya di tertibkan juga,” kata ketua ormas gaib 212 DPC kabupaten lebak bang umar Pijay.

Masih menurut ketua ormas gaib umar pijay, Seharusnya Panwaslu kabupaten lebak juga peka, Di wilayah kecamatan rangkas bitung salah satunya banyak peraga alat kampanye peserta pemilu di pasang sembarangan dan sampai saat ini tidak ada penertiban, Sebenarnya ini ada apa dan kenapa? Wilayah bagian pelosok di tertibkan kok di pusat kotanya tidak ada penertiban. Pungkasnya.

Epul