Gunung Sitoli, Suarainvestigasi.com – Pemko Gunung Sitoli menganggarkan APBD TA 2021, untuk Pengadaan beli bibit ternak babi yang dipesan dari Daerah tetangga seberang.Dana Dari Anggaran Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah APBD 2021 Sebesar Rp.500 Juta,untuk bantuan pembelian bibi ternak babi.
Walikota Lakhomizaro Zebua sangat prihatin atas kematian ternak babi Sekepulauan Nias pada Umumnya yang diserang Virus ganas ASF, penyakit babi dan sekarang sangat krisis babi dikepulauan Nias yang membuat Ekonomi Masyarakat turun Dramatis bagi peternak babi. Sebab babi bagi Masyarakat Nias Dan Gunung Sitoli merupakan salah satu kelengkapan Persyaratan Adat, disetiap Acara Besar di Gunung Sitoli dan Kepulauan Nias Pada Umumnya dengan Program Anggaran APBD 2021 pembelian bibit ternak babi.
“Kita sangat Prihatin dengan kelangkaan babi di Kepulauan Nias dan gunung Sitoli, yang mejadi salah satu Aikon persyaratan Adat di Kepulauan Nias dan kota Gunung Sitoli”. Ujar Lakhomizaro Zebua menyampaikan disela-sela kesibukannya di Acara Rapat Pleno
Menurut Walikota Gunung Sitoli, tidak semua Daerah Sumut diserang Virus ASF penyakit babi sekitar beberapa bulan lalu. Pihak Pemko sudah meninjau Perusahaan Peternak didaerah tetangga, seperti Daerah Dairi Perusahan tersebut kita cobak Berkordinasi dan memberi Rekomendasi kepada kita Pemko Gunung Sitoli.
“Nanti Cara solusi kita membagikan kepada Masyarakat melalui Ketua Kelompok Peternak babi dan Pemko Gunung Sitoli. Bukan hanya Menganggarkan Anggaran TA APBD 2021 untuk pembelian bibit ternak babi akan kita Programkan lagi di APBD 2022, sehingga ketersediaan babi diKota Gunung Sitoli berkembang dan terpenuhi”. ucap Bpk.Lakhomizaro Zebua didampingi Wakil Sowa’a Laoli dan Wakil Ketua DPRD Kota Gunung Sitoli Imanuel Ziliwu
“Kita belum bisa memastikan Skema pemberi bantuan bibit ternak babi kepada Kelompok, tergantung jumlah Kelompok berapa banyak Nantik dan jumlah Anggota Kelompok tersebut, mulai dari Kelompok 5 orang bisa kita Fasilitasi”.pungkas Walikota
Akibat kelangkaan babi di Kepulauan Nias harga daging babi dipasaran Kota Gunung Sitoli Naik Dramatis harga mencapai Rp.120000 ribu Per’Kg, yang sebelum Virus ASF menyerang babi yag harga terendah hanya Rp.50000 ribu Per’Kg. Akibat kelangkaan babi di Kepulauan Nias dan Gunung Sitoli mana sebelumnya Para Ibu-Ibu yang rata-rata berkebun Ubi jalar merasakan daun Ubi sebelumnya sangat laris dibeli peternak babi dijual dipinggir jalan seperti Simpang Miga sampai jalan Humene dengan harga Rp.15000 per’ikat.walaupun ada sekarang penjual Daun Ubi dengan harga hanya Rp.5000 per’ikat tidak laku karna ternak babi langka.
Walikota Menghimbau, Masyarakat cara pemberian bibit ternak babi Pemko Gunung Sitoli, melalui Kelompok ternak agar segera membentuk Kelompok ternak Masing-masing Desa Pemko. Karena tidak mungkin memberi bantuan bibit ternak babi melalui Per’Kepala (KK), mengingat Jumlah (KK) Dikota Gunung Sitoli mencapai 33000 (KK) maka penyaluran bantuan bibit babi Perkelompok bukan Per’KK.
Tanggerang]suarainvestigasi.com] Kinerja Sekda Kabupaten Tangerang Drs. H. Soma Atmaja, Msi. belakangan tengah menyita perhatian publik…
Kabupaten TANGERANG – suarainvestigasi.com- Dalam rangka mempererat kedekatan dengan masyarakat, pasangan calon gubernur Banten nomor…
Lebak - Suarainvestigasi.com - Diduga tersengat listrik saat memegang kabel wifi yang menjuntai hingga ke…
Nias Selatan, suarainvestigasi.com -Seorang Narapidana Lapas kelas III Telukdalam Kabupaten Nias Selatan tewas mendadak. Disekujur…
JAKARTA — Media Suarainvesigasi.com - Perkembangan teknologi digital dan Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan…
" Lebak - Suarainvestigasi.com - Siap Siap, Aktivis Banten Dani Saeputra Laporkan Penggunaan Dana Bos…