Gunungsitoli, suarainvestigasi.com – Salah satu paket pekerjaan jalan Hotmix (Preservasi Jalan Hilimbawodesolo dhi Ombolata Idanoi) yang dimulai dari Desa Awa’ai, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi Kota Gunungsitoli Provinsi Sumatera utara, yang bersumber dari Dana APBN Tahun anggaran 2023 tidak beres, Rabu (07/12/2023).
“Biaya pagu anggaran senilai Rp. 16.611.511.614,- (enam belas milyar enam ratus sebelas juta lima ratus sebelas ribu enam ratus empat belas rupiah) yang dikerjakan oleh PT. KARUNIA SEJAHTERA SEJATI selaku pemenang tender terlihat pengerjaan belum selesai terkesan asal-asalan, sehingga menimbulkan tanda tanya besar oleh masyarakat terkait kondisi pengerjaan jalan tersebut.
Kondisi jalan itu juga menjadi perhatian serius bagi masyarakat pengguna jalan khususnya warga
Kecamatan Gunungsitoli, terpantau dilapangan pengerjaan jalan itu asal jadi serta diragukan, maka dapat diduga kualitas pengerjaannya tak sesuai dengan nilai pagu anggaran yang terpampang di Plank proyek.
Menyikapi hal itu, Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat Generasi Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi (DPD LSM GMICAK) Kepulauan Nias, Arius Mendrofa sangat menyayangkan pengerjaan proyek yang memakan dana anggaran cukup besar itu tetapi hasil pengerjaannya sangat tidak sesuai dengan kondisi jalan yang diharapkan.
“Maka, pengerjaan proyek pembangunan jalan Hotmix tersebut yang terlihat amburadul dan asal jadi, perlu pengawasan ketat dari dinas terkait, benar-benar memantau dilapangan sebagaimana mestinya agar kualitas pengaspalan bertahan lama sesuai bestek sesuai harapan masyarakat dan sesuai pagu anggaran yang dihabiskan,” Tandas Arius.
Ketua DPD LSM GMICAK Kepulauan Nias (Arius Mendrofa) meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gunungsitoli agar meninjau lansung pekerjaan jalan Hotmix Hilimbawodesolo dhi Ombolata Idanoi tersebut sebelum terlambat, yang dimulai dari Desa Awa’ai, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi Kota Gunungsitoli Provinsi Sumatera utara diduga kualitas dan kuantitas bahan yang dipakai dilapangan tidak relevan menghabiskan anggaran cuma-cuma saja, kualitas harus diutamakan agar keberadaan infrastruktur itu bisa awet dan bertahan lama”
“Diharapkan juga kepada teman-teman aktifis, LSM dan Pers pemerhati pembangunan pemerintah untuk bersama-sama mengawal dan memantau proyek pengaspalan Hotmix Hilimbawodesolo dhi Ombolata Kecamatan Gunungsitoli Idanoi,” Harapnya.
Kita berharap bahwa, dalam pengerjaan proyek pemerintah atau infrastruktur ketika pada saat dilakukan lelang, oleh pihak instansi terkait harus benar-benar memperhatikan kontraktor yang akan mengerjakan proyek tersebut secara hati-hati. Jangan sampai kontraktor yang mengerjakannya tidak bertanggungjawab, sebab dalam hal proyek pembangunan pastinya anggaran yang dikeluarkan tidaklah sedikit, sehingga kualitas harus diutamakan dan benar-benar dikerjakan secara profesional, jangan kontraktor mengandal bila rusak disisip dan ditambal sulam sama halnya bohong tidak akan bertahan.
“Lanjut Arius Mendröfa, hasil monitoring tim dilapangan bahwa kita menduga kontraktor memakai bahan dasar jalan AC dan BC manual koral sungai bukan batu pecahan dan pasir urug bercampur tanah sehingga kualitas jalan itu bergelombang dan retak-retak dibeberapa titik hingga mengelupas.” Kata Arius. “Tambahnya, bahan yang dipakai tidak sesuai bestek tentu tidak akan bertahan lama hanya menghamburkan anggaran pemerintah dan kita juga menduga suhu panas aspal tidak sesuai saat dihampar sehingga ketiga digilas tidak padat berpori-pori.” Katanya Mengakhiri.
(yosi)
Discussion about this post