Purwakarta | Suarainvestigasi.com –Berlanjut dari edisi sebelumnya, dilansir dari media online Cakrabuana.id mengenai Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) adalah satu dari sejumlah upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia.
Selain itu, untuk tahapan pelaksanaan Program Kotaku adalah pendataan yang dilakukan Lembaga masyarakat di desa/kelurahan yang bernama Badan/Lembaga Keswadayaan Masyarakat (BKM/LKM) yang melakukan pendataan kondisi awal (baseline) beberapa Indikator Kumuh di desa/kelurahan masing-masing,
Hal itu,kemudian Monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara berkala guna memastikan ketepatan kualitas dan sasaran kegiatan, sehingga dapat membantu percepatan penanganan permukiman kumuh, sedangkan BKM ini “direvitalisasi” dari sebelumnya yang terfokus pada penanggulangan kemiskinan, kini berorientasi ke penanganan kumuh.
Dalam pantauan awak media ini saat kelapangan yang pekerjaan KOTAKU sudah selesai,dengan hasil sudah rusak.
dari beberapa sumber yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan dalam pekerjaan tersebut hanya penambahan material saja yang paping blok kebawah di bongkar lalu di pasang kembali.
hal ini,ada beberapa titik di kerjakan tapi tidak di ganti semua papingbloknya,dan juga namanya bongkar pasang ya rusak lagi ungkapnya selain itu,Anehnya kok sisa dari Anggaran Rp.300.000.000 di kemanakan ?….
Saat awak media ini konfirmasi terhadap Dede Ketua KSM di rumah nya Selasa 22/02/2022 .
Dede menjelaskan saat itu saya benar menjadi Ketua KSM dan sampai saat ini masih ada nama saya ungkapnya.
Tapi saat itu saya sudah tidak lagi mengikuti proyek KOTAKU ,karena saya mengikuti calon desa ucap Dede.
Lanjutnya,dede mengatakan kembali Anggaran tersebut Rp.300.000.000 dan belanja material Rp.80.000.000 dan biaya pendidikan dari anggaran KOTAKU yang di gunakan dan yang paling mahal untuk H.O.K nya.
Lanjutnya,Dede mengatakan KOTAKU sudah selesai dan beres dalam pelaporan di provinsi ucapnya.
Selingan waktu Mahudin Sebagai Sekdes dan juga BKM menjelaskan bahwa Anggaran KOTAKU Rp,300.000.000 yang di belanjakan material Rp.81.000.000 dan di daftar kan BPJS Tenaga kerja selama 3 bulan dengan total 50 Orang cuma engga tau anggaran nya yang di keluarkan ucap Sekdes
Apalagi yang lebih besar H.O.K nya untuk tukang harian Rp.139.000 dan Kenek Rp.125.000.pokoknya semua sudah habis dengan Anggaran total Rp.300.000.000. karena Kita dapat Anggaran buat pemeliharaan 14 titik jelas Sekdes.
Selain itu,tidak ada anggaran dari pelatihan untuk tukang dan kenek,ungkapnya
Ironisnya,dalam pernyataan Dede Ketua KSM dan Mahudin BKM Sekali Gus Sekdes dengan berbeda dalam keterangan nya.
Hal ini,ada dugaan kuat dalam pengelolaan anggaran Sarat KKN ,yang sudah jelas di lapangan pekerjaan sudah hancur baru berapa bulan
Diminta pihak Polres Purwakarta segera usut tuntas terkait proyek KOTAKU Desa Cihuni yang diduga tidak sesuai dengan Anggaran…?
Akhirnya Berita ini di muat apaadanya,bersambung ke edisi selanjutnya.
Team
Discussion about this post